"Sekarang mulai lagi ramai. Terutama pada akhir pekan atau hari libur," kata seorang penjaga pemandangan Camp Vietnam, Philip, pada hari Minggu.
di bekas Kamp-kamp pengungsi ada sebuah museum yang berisi gambar dari masyarakat Vietnam saat warga pengunsi itu tiba di Kepulauan Riau sejak negaranya dilanda perang.
Fasilitas yang dibangun oleh Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dengan pemerintah Indonesia seperti barak, gereja, kantor, sekolah, tempat umum meskipun tersisa sebagian besar telah dihancurkan karena tidak dirawat.
"Dulu sangat padat Namun sekarang hanya tinggal beberapa bangunan utuh yang tersisa.. Beberapa rusak sebagian karena tidak digunakan," kata Philip.
Ia mengatakan, beberapa tempat ibadah, termasuk Maria Immaculata Gereja Katolik yang juga dibangun disini ketika pengungsi Vietnam mendiami wilayah ini (1979-1996) masih digunakan untuk ibadah keagamaan termasuk pada hari besar.
"Beberapa tempat ibadah yang dibangun ketika Vietnam yang di sini masih mempertahankan bentuk aslinya. Banyak yang masih bisa digunakan," katanya.
Camp Vietnam terletak sekitar 70 kilometer dari pusat Kota Batam. Dari pusat kota, dapat dicapai melalui jalan darat melalui Trans Barelang dibangun selama Otorita Batam dipimpin oleh BJ Habibie.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri sebelumnya mengatakan Camp Vietnam merupakan tempat wisata alternatif setelah berbagai tempat modern yang dibangun di Batam.
"Camp Vietnam tempat wisata sejarah serta salah satu tujuan wisata utama Batam," katanya.
Ia mengatakan, bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke sana, harus mengunjungi tempat wisata seperti jembatan Barelang yang merupakan ikon kota Batam, perkebunan buah naga dan sampai ke beberapa pantai pribadi.