Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sapta Nirwandar, AJF banyak memberi keuntungan tak hanya di bidang musik, tapi juga industri pariwisata lokal.
"Terbukti, dari empat kali penyelenggaraan Asean Jazz Festival, terdapat peningkatan yang cukup signifikan dari industri pariwisata di Indonesia, khususnya di kota Batam," jelas Sapta saat menggelar jumpa pers di D'Consulate, Jakarta Pusat, Jumat (15/6).
Tak seperti festival jazz lainnya yang mengambil lokasi di Ibukota, AJF memilih Batam sebagai lokasi acara lantaran lokasinya yang strategis dan mampu menjaring penonton dari mancanegara dalam jumlah yang tidak sedikit.
Asean Jazz kali ini merupakan karya kreatif yang menggabungkan musik Indonesia dengan mancanegara. Ada 10 musisi jazz mancanegara akan turut memeriahkan Asean Jazz Festival, beberapa diantaranya, yaitu: Erik Hargrove (Amerika), Nathasa Pattamapongs dan Arnat Lamwongsrikul (Thailand), Jerry De Leon dan Sandra Viraj (Philipina), Steve Thornton (Malaysia), Jeremy Tordjman (Francis), Kamal Musallam (Emirat Arab (UEA), Carlos Kamil ( Bogota Kolombia), Radza Rasc (Syria), Nasser Salameh (Yordania), I. Varella (Mexico), Jeremy Trodjman (Swiss), serta Ian Iron (Inggris).
Artis ternama Indonesia juga turut menghangatkan festival ini seperti Dwiki Dharmawan, Tri Utami, Barry Likumahua, Andien, Dira Sugandi, Nita Aartsen, Ligro, Adi Darmawan, Agam hamzah, Gusti Hendy, Eugene Bounty, Zulhamsyah, Donny Sunjoyo, Dani Syah, Johnes Radianto, Adi Prasojo, Rio Moreno Quartet, dan Bintang Indrianto.
Dalam gelaran Asean Jazz Festival kali ini Anda akan menyaksikan perkawinan musik khas Melayu Kepri seperti kompang dalam Rentak Melayu. Selain itu ada pula perpaduan alat musik tradisional angklung dengan jazz, serta pembauran musik Minang dengan rasa jazz.
Akan hadir pula kolaborasi musisi ASEAN Jazz Band yang menjadi perekat hubungan antar musisi -negara Asia Tenggara. Pada bagian akhir Festival menghadirkan “Jam Session” sebagai tradisi Jazz yang tetap dipertahankan dan merupakan kesempatan bagi para musisi muda untuk berbagi panggung dengan musisi berpengalaman.
Seperti gelaran tahun-tahun sebelumnya, acara Asean Jazz Festival telah mampu menarik dan meningkatkan wisatawan asal Malaysia dan Singapura yang masuk Batam dan Kepri. Letaknya yang strategis diharapkan menjadi pendongkrak kunjungan lintas batas atau cross border visitor.
Menurut Yusfa, Batam tidak memiliki destinasi wisata alam seperti daerah lain di Indonesia. Peningkatan kualitas even dan infrastruktur pariwisata menjadi andalan menarik wisatawan ke Batam.